Implementasi Dan kendala Kendala Pelaksanaan Tracer Syudy Di Universitas Muhammadiyah Bengkulu
DOI:
https://doi.org/10.52436/1.jishi.22Kata Kunci:
Alumni, Career Development, Response Rate, Tracer StudyAbstrak
Kualitas lulusan adalah karya utama dari sebuah Perguruan Tinggi. Universitas Muhammadiyah Bengkulu (UM Bengkulu) memastikan kualitas lulusannya dengan menyediakan Pusat Pengembangan Karir yang diberi nama Career Development Centre (CDC) yang memiliki fungsi vital dalam pengembangan lembaga yang berkelanjutan. CDC dapat memenuhi penyediaan kebutuhan internal Fakultas dan Program Studi berupa: penyediaan data lulusan (tracer study), tingkat outcome yang telah dihasilkan oleh UM Bengkulu, serta data kesiapan para alumni untuk berkompetisi dalam memasuki dunia kerja. Pengumpulkan data tracer study (TS) yang dilakukan dalam penelitian bersifat kuantitatif ini menggunakan metode kuisioner (penyebaran angket melalui email, whatsapp, dan ditelpon langsung). Adapun pelaksanaan kegiatan tracer studi di UM Bengkulu dilaksanakan sekali setahun. Mekanisme pelaksanaan TS ini terdiri dari empat tahapan yaitu tahapan persiapan, pelaksanaan, analisis dan evaluasi, serta pelaporan. Terdapat beberapa kegiatan yang telah dilakukan untuk mendukung pelaksanaan TS yaitu: Diskusi Hasil Pengolahan Data TS, Pembekalan Kerja untuk Alumni dan Orientasi TS, diskusi capaian TS, pelaksanaan TS alumni, dan orientasi TS bagi calon alumni. Pada kesempatan lainnya di masa yang akan datang, pelaksanaan TS dapat didukung dengan menggelar career fair secara daring guna menjaring partisipasi para alumni. Output atau outcome yang didapatkan pada akhir pelaksanaan TS dapat digunakan sebagai bahan kajian UM Bengkulu dari sisi proses dan input lulusan, sebagai dasar melakukan revisi kurikulum, meningkatkan kerja sama dengan IDUKA, pemenuhan data dan informasi untuk akreditasi Program Studi dan PT, serta meningkatkan branding dan promosi UM Bengkulu. Gross Response Rate dari kuisioner yang disebarkan kepada para alumni mencapai 49,48 %. Angka response rate ini tentunya cukup baik dan akan terus ditingkatkan di Tracer Study tahun-tahun berikutnya.
Referensi
Abdullah, P. M. (2015). Living in the world that is fit for habitation?: CCI’s ecumenical and religious relationships. In Aswaja Pressindo.
Cuadra, L. J., Aure, M. R. K., & Gonzaga, G. L. (2019). The Use of Tracer Study in Improving Undergraduate Programs in the University. Asia Pacific Higher Education Research Journal, 6(1), 13–25. https://www.academia.edu/40583968/The_Use_of_Tracer_Study_in_Improving_Undergraduate_Programs_in_the_University?auto=download
Dirjen Dikti. (2011). Panduan Sistem Tracer Study Online Dikti.
Mayang, S., Yadi, Y. H., & Susihono, W. (2013). Evaluasi Tracer Study Untuk Pembelajaran dengan Pendekatan Ergonomi Makro. Jurnal Teknik Industri, 1(4), 284–288.
Nugroho, E. C., & Nugroho, I. (2018). Sistem Pusat Karir Dan Tracer Study Perguruan Tinggi. Indonesian Journal on Networking and Security, 7(1), 1–5. http://ijns.org/journal/index.php/ijns/article/view/1497
Rofaida, R., & Gautama, B. P. (2019). Strategi Peningkatan Kompetensi Lulusan Perguruan Tinggi Melalui Studi Pelacakan Alumni (Tracer Study). Image?: Jurnal Riset Manajemen, 8(1), 1–8. https://doi.org/10.17509/image.v7i1.23171
Suhatril, R. J. (n.d.). TRACER STUDY ( TS ) ONLINE ( Online ) Dikti.