Makam Bathoro Katong Ponorogo Sebagai Sumber Belajar Sejarah dan Kearifan Lokal

Penulis

  • Nike Tiyas Novitasari Pascasarjana, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.52436/1.jishi.21

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menggali sejarah masuknya Islam di Indonesia khususnya Ponorogo dan peninggalannya yaitu makam Bathoro Katong. Makam Bathoro Katong digunakan dalam rangka mengembangkan sejarah lokal di Kabupaten Ponorogo. Pengembangan sejarah lokal dan peninggalannya berupa makam Bathoro Katong digunakan sebagai sumber belajar sejarah dan kearifan lokal. Metode penelitian yang digunakan adalah yaitu kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui kajian pustaka, observasi lapangan, dan wawancara dengan pihak terkait. Hasil yang diperoleh Makam Bathoro Katong Ponorogo dapat digunakan sebagai sumber sejarah dalam materi pembelajaran pada Kompetensi Dasar (KD) 3.8 yaitu Menganalisis perkembangan kehidupan masyarakat, pemerintahan, dan budaya pada masa kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia serta menunjukkan contoh bukti-bukti yang masih berlaku pada kehidupan masyarakat Indonesia masa kini. Sehingga sangat relefan dengan materi di sekolah. Nilai-nilai kearifan lokal yang patut diajarkan untuk pembelajaran sejarah dan kearifan lokal dari Makam Bathoro Katong ini adalah, pertama toleransi, kerjasama, perjuangan, religi dan kesenian atau budaya

Referensi

Moelyadi. (1986). Ungkapan Sejarah Kerajaan Wengker dan Reyog Ponorogo. Ponorogo: Dewan Pimpinan Cabang Pemuda Panca Marga.

Mustopo, M. Habib. (2001). Kebudayaan Islam di Jawa Timur. Kajian Beberapa Unsur Budaya Masa Peralian. Yogyakarta: Penerbit Jenderal.

Poesponegoro, M. D. & Notosusanto, N. (1984). Sejarah Nasional Indonesia III. Jakarta: Balai Pustaka.

Pramono. (2006). Raden Bathoro Katong Bapak’ e Wong Ponorogo. Ponorogo: Lembaga Penelitian Pemberdayaan Birokrasi dan Masyarakat Ponorogo.

Purwowijoyo. (1978a). Babad Ponorogo Jilid I. Ponorogo: CV Nurbita.

Purwowijoyo. 1978b. Babad Ponorogo Jilid II. Ponorogo: CV Nurbita.

Rukin. (2019). Metodologi Penelitian Kualitatif. Takalar: Yayasan Ahmar Cendekia Indonesia.

Sedyawati, Edi. (2002). 25 Tahun Kerjasama Pusat Penelitian Arkeologi dan Ecole Francaise d,Extreme-Orient. Jakarta: Ecole Francaise d,ExtremeOrient.

Soemarto. (2014). Menelusuri Perjalanan Reyog Ponorogo. Ponorogo: CV. Kota Reog Media.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sunyoto. (2012). Atlas Majapahit. Yogyakarta: Trans Pustaka.

Syam, N. 2005. Islam Pesisir. Yogyakarta: LKIS.

Toebari et al. (1996). Hari Jadi Kabupaten Ponorogo. Ponorogo: Pemda Ponorogo.

Winarni R. (2009). Cina Pesisir. Denpasar: Pustaka Lrasan.

Ahmad, Choirul Rafiq. (2017). Dakwah Kultural Bathoro Katong di Ponorogo. Islamuna, Vol. 4 No. 2.

Asmoro, Achmadi. (2013). Pasang Surut Dominasi Islam terhadap Kesenian Reog Ponorogo. Analisis, vol. XIII, nomor 1 (Juni 2013), 116-119.

Supardi. (2006). Pendidikan Sejarah Lokal dalam Konteks Multikulturalisme. Cakrawala Pendidikan, Februari 2006, Th. XXV, No. 1.

Wawancara dengan Bapak Sunardi Usia 70 Tahun sebagai Juru Kunci Makam Bathoro Katong pada hari Senin 11 November 2019 pukul 15.45 di Komplek Makam Bathoro KatongPonorogo.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2022-12-31

Cara Mengutip

Novitasari, N. T. (2022). Makam Bathoro Katong Ponorogo Sebagai Sumber Belajar Sejarah dan Kearifan Lokal. Jurnal Ilmu Sosial Humaniora Indonesia, 2(2). https://doi.org/10.52436/1.jishi.21