Transformasi Pulau Onrust: Dari Karantina Haji Hingga Penjara Politik (1933-1951)

Penulis

  • M Bagas Kurniawan Program Studi Sejarah Peradaban, Fakultas Adab, Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, Indonesia
  • Amiruddin Program Studi Sejarah Peradaban, Fakultas Adab, Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, Indonesia
  • Aan Budianto Program Studi Sejarah Peradaban, Fakultas Adab, Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.52436/1.jishi.200

Kata Kunci:

Karantina, Penjara Politik, Pulau Onrust

Abstrak

Pulau Onrust di Kepulauan Seribu memiliki sejarah panjang yang merefleksikan perubahan fungsi dalam berbagai periode pemerintahan kolonial Belanda. Pada awal abad ke-20, pulau ini berfungsi sebagai tempat karantina bagi jemaah haji untuk mencegah penyebaran penyakit menular, seperti kolera, yang dibawa dari Timur Tengah. Selain alasan kesehatan, kebijakan pembatasan ini juga digunakan sebagai alat kontrol sosial dan politik terhadap umat Islam, yang mencerminkan kepentingan kolonial dalam menjaga stabilitas kekuasaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis evolusi fungsi Pulau Onrust, mulai dari isolasi sebagai fasilitas karantina kesehatan hingga menjadi kamp tahanan politik pada tahun 1930-an, ketika fokus kolonial beralih dari pengawasan kesehatan ke penindakan terhadap aktivisme pergerakan kemandirian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan historis, dengan menggali sumber-sumber arsip kolonial, dokumen sejarah, dan literatur yang relevan untuk memahami konteks perubahan fungsi pulau tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan peran Pulau Onrust mencerminkan dinamika kebijakan kolonial yang beradaptasi dengan tantangan sosial, politik, dan kesehatan pada masanya. Di era modern, Pulau Onrust telah menjadi situs warisan budaya yang penting, memicu perbincangan tentang pengelolaan sejarah kolonial di Indonesia. Penelitian ini memberikan kontribusi terhadap studi kolonial dan sejarah Indonesia dengan menawarkan perspektif baru mengenai strategi pengawasan dan pengendalian kolonial, serta warisan sejarahnya yang masih relevan dalam konteks modern.

Referensi

Anderson, W. (2020). Colonial pathologies: American tropical medicine, race, and hygiene in the Philippines. Duke University Press.

De muiterij aan board der Zeven Provinzien. (1933). Nieuwe Venlosche.

De Muterij Op De Zeven Provinzien. (1933).

De Situatie Op Onrust. (1933). Stads Nieuws.

Farras, T. (n.d.). Pelayaran haji dari pelabuhan tanjung priok di batavia tahun 1922-1937. Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora.

Het eiland Onrust, Hitler en het Marsixsme. (1933). The People.

Het Sanatorium op Onrust. (1940). Batavia Newspaper.

Indonesische Documentatie Dienst. (1949). Aneta Layanan Dookumentasi.

Kurniawan, M. B., & Setiawan, A. M. (2024). MENGUNGKAP KISAH TERSEMBUNYI: KARANTINA HAJI DI PULAU ONRUST 1911-1933. Al-Isnad: Journal of Islamic Civilization History and Humanities, 5(01), 74–86.

Madjid, M. D. (2008). Berhaji Di Masa Kolonial. Sejahtera.

Majalah berita dari dan untuk suriname?; tawanan dibawa ke onrust. (n.d.). De West.

Mandela, N. (2008). Long walk to freedom: The autobiography of Nelson Mandela. Hachette UK.

Mansurnoor, I. A. (1990). Modern Asian Studies. Modern Asian Studies, 24(1). http://www.jstor.org/stable/312500

Muslim, M. I. (2020). Historiografi Manajemen Haji Di Indonesia: Dinamika Dari Masa Kolonial Hingga Kemerdekaan. Jurnal Manajemen Dakwah, 6(1), 51–66.

Purnawibawa, R. A. G., & Rahardjo, S. (n.d.). Contested Identities in Onrust Island Heritage Management.

Rhamadan, F. S. (2023). PENANGANAN EPIDEMI KOLERA DI BATAVIA TAHUN 1900-1920. Universitas Siliwangi.

SANG, A. A. A. (n.d.). JAKARTA DARI MASA KE MASA: KAJIAN IDENTITAS KOTA MELALUI TINGGALAN CAGAR BUDAYA JAKARTA FROM TIME TO TIME: STUDY OF CITY’S IDENTITY THROUGH THE CULTURAL HERITAGE.

Serdadu Keamanan KNIL di Onrust. (1950). Breda Newspaper.

Stoler, A. L. (1995). Race and the education of desire: Foucault’s history of sexuality and the colonial order of things. Duke University Press.

Sulistyaningsih, A. (2020). Penjara Wanita Boeloe di Semarang Tahun 1900-1940: Manajemen Penjara Masa Kolonial.

Tagliacozzo, E. (2013). The longest journey: Southeast Asians and the pilgrimage to Mecca. Oxford University Press.

Toer, P. A. (2002). Bumi Manusia: Tetralogi Buru# 1. Hasta Mitra.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2024-12-15

Cara Mengutip

Kurniawan, M. B., Amiruddin, A., & Budianto, A. . (2024). Transformasi Pulau Onrust: Dari Karantina Haji Hingga Penjara Politik (1933-1951). Jurnal Ilmu Sosial Humaniora Indonesia, 4(2), 193-202. https://doi.org/10.52436/1.jishi.200