Pengaruh Penerapan Zikir Hasbunallah Untuk Meningkatkan Penerimaan Diri Mahasiswa Yang Broken Home
DOI:
https://doi.org/10.52436/1.jishi.143Kata Kunci:
Broken Home, Penerimaan Diri, Zikir HasbunallahAbstrak
Anak yang menjadi korban broken home akibat perceraian orang tuanya rentan mengalami masalah psikologis, salah satunya adalah penerimaan diri. Hal ini karena anak yang broken home merasa kesulitan dalam menerima kondisi dan situasi yang terjadi pada keluarga mereka dan menganggap bahwa kehidupannya tidak nyaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh penerapan zikir Hasbunallah terhadap peningkatan penerimaan diri pada mahasiswa yang mengalami broken home. Penelitian ini dilakukan secara eksperimen dengan model one-group pretest-posttest design. Pengumpulan data diperoleh dari skala penerimaan diri yang dibuat oleh Hana Septa Gracia (2019), dengan nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,934. Selain itu, pengumpulan data kualitatif berupa wawancara semi terstruktur dan hasil refleksi subjek. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 2 orang mahasiswa yang diambil dengan teknik purposive sampling. Data kuantitatif dianalisis menggunakan uji Wilcoxon signed rank test yang dilakukan dengan menggunakan program SPSS. Berdasarkan hasil kuantitatif diperoleh sig. = 0,09, p > 0,05 yang membuktikan bahwa tidak terdapat pengaruh penerapan zikir Hasbunallah dalam meningkatkan penerimaan diri. Hal ini dikarenakan terdapat beberapa keterbatasan yang diuraikan dalam penelitian ini. Peneliti menemukan bahwa berdasarkan uji kualitatif ditemukan bahwa zikir Hasbunallah diprediksi dapat memberikan ketenangan pada subjek, sehingga menjadi rekomendasi untuk penelitian selanjutnya.
Referensi
Apriyanti, M., & Candrasari, A. (2017). Family’S Role And Learning Achievement Of Elementary School’S Age Children. In Prosiding Seminar Nasional & Internasional, 79–85.
Ardilla, N. C. (2021). Pengaruh Broken Home terhadap Anak. Studia: Jurnal Hasil Penelitian Mahasiswa, 6(1), 1–14.
Ariani, A. I. (2019). Dampak Perceraian Orang Tua Dalam Kehidupan Sosial Anak. Phinisi Integration Review, 2(2), 257–270.
Aritonang, N. N. (2019). Gambaran Perilaku Percobaan Bunuh Diri Pada Remaja Putri yang Broken Home. Jurnal Stindo Profesional, 5(2), 48–58.
Bisri, M. (2017). Pengaruh Zikir Terhadap Ketenangan Dan Kebahagiaan Manusia, Perspektif Qurani. Ulumuddin?: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman, 7(2), 87–102. https://doi.org/10.47200/ulumuddin.v7i2.189
Dewi, I. A. S., & Herdiyanto, Y. K. (2018). Dinamika Penerimaan Diri Pada Remaja Broken Home Di Bali. Jurnal Psikologi Udayana, 5(2), 434–443.
E.Bernard, M. (2013). The Strength Of Self-Acceptance. Springer New York, NY.
El-Kaysi, A. F. (2009). Ampuhnya Kalimat Hasbunallaah Wani’mal Wakiil. Yogyakarta: Mutiara Media.
Ennis, E., & Bunting, B. P. (2013). Family Burden, Family Health And Personal Mental Health. BMC Public Health, 13 (225)(1), 1–9. https://doi.org/10.1186/1471-2458-13-255
Firmansyah, O. B. M., Bashori, K., & Hayati, E. N. (2019). Pengaruh Terapi Pemaafan Dengan Dzikir Untuk Meningkatkan Penerimaan Diri Pada Orang Dengan Hiv/Aids (Odha). Psikis?: Jurnal Psikologi Islami, 5(1), 13–23. https://doi.org/10.19109/psikis.v5i1.2036
Gracia, H. S. (2019). Tingkat Penerimaan diri Remaja Broken Home (Studi Kasus Deskriptif Pada Siswa/i SMK N 2 Depok Tahun Ajaran 2018/2019 dan Implikasinya Terhadap Usulan Program Pendampingan Siswa). (Skripsi diterbitkan) Universitas Sanata Dharma Yogyakarta , Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Program Studi Bimbingan Dan Konseling.
Herlianto, P., Tadjri, I., & Saraswati, S. (2012). Hubungan Kohesivitas Dengan Dinamika Kelompok Dalam Bimbingan Kelompok Pada Siswa Smp Negeri 13 Semarang. Indonesian Journal of Guidance and Counseling; Thory and Application, 1(2), 47–53.
Herminingsih, Y. K., & Astutik, Y. (2013). Hubungan Penerimaan Diri Dengan Penalaran Moral Pada Penghuni Lembaga Pemasyarakatan Anak Di Blitar. Jurnal Psikologi Tabularasa, 8(2), 717–723.
Hurlock, E. B. (2011). Psikologi Perkembangan: Suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan. Jakarta: Erlangga.
Jamadin. (2022). Perceraian di Pontianak Tertinggi se Kalbar Sepanjang 2021 Ada 5.136 Kasus Cerai. Tribun Pontianak.
Latif, U. (2022). Dzikir Dan Upaya Pemenuhan Mental-Spiritual Dalam Perspektif Al-Qur’an. At-Taujih?: Bimbingan Dan Konseling Islam, 5(1), 28. https://doi.org/10.22373/taujih.v5i1.13729
Manna, N. S., Doriza, S., & Oktaviani, M. (2021). Cerai Gugat: Telaah Penyebab Perceraian Pada Keluarga Di Indonesia. Jurnal Al-Azhar Indonesia Seri Humaniora, 6(1).
Najati, M. U. (2015). Ilmu jiwa dalam Al-Qur’an. Jakarta: Pustaka Azam.
Nurulloh, R., Hamidah, A., Tsalsabilla, T. W., Khanifah, Choirunnisa, & Qudsyi, H. (2019). Pengaruh Metode Zikir Terhadap Ketenangan Hati pada Mahasiswa Universitas Islam Indonesia. Psikoislamika: Jurnal Psikologi Dan Psikologi Islam, 16(2), 46–51.
Prameswari, R., Uyun, Q., & Sulityarini, I. (2017). Terapi Zikir untuk Meningkatkan Kesejahteraan Psikologis Penderita Hipertensi. Jurnal Intervensi Psikologi, 9(2), 169–186.
Prihadhi, E. K. (2008). My Potency. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Quthb, S. (2003). Tafsir Fi Zhilalil Qur’an Jilid 7?: Di Bawah Naungan Al-Qur’an (Surah Yusuf 102 - Surah Thaahaa 56) / Sayyid Quthb. Gema Insani Press.
Rahmadi, T. (2010). Penyelesaian Sengketa Melalui Pendekatan Mufakat. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Ramopolii, D., Kawet, L., & Uhing, Y. (2017). Pengaruh Konflik Keluarga Konflik Pekerjaan Keluarga Dan Stres Kerja Terhadap Kinerja Wanita Berperan Ganda Di Rumah Sakit Prof D.R V.L Ratumbuysang Manado. Jurnal EMBA, 5(3), 4465–4474.
Taslim, A., Basweidan, S., & Dkk. (2015). Misteri Kedahsyatan Doa dan Dzikir. Yogyakarta: Yufid Publishing.
Ulfiah. (2016). Psikologi Keluarga: Pemahaman Hakikat Keluarga dan Penanganan Problematika Rumah Tangga. Bogor: Ghalia Indonesia.
Utari, E. S. (2018). Empati: Puisi Nurani. Sukabumi: CV. Jejak.
Wangge, B. D. R., & Hartini, N. (2013). Hubungan Antara Penerimaan Diri Dengan Harga Diri Pada Remaja Pasca Perceraian Orang Tua. Jurnal Psikologi Kepribadian Dan Sosial, 2(1), 1–6